Beranda » Berita » Politeknik Nest Gelar “Food Sensory Training” untuk Asah Kepekaan Indera Penilai Makanan

Politeknik Nest Gelar “Food Sensory Training” untuk Asah Kepekaan Indera Penilai Makanan

Daftar isi

Politeknik Nest kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pelatihan vokasi yang aplikatif dan berdampak luas dengan menyelenggarakan Food Sensory Training pada Selasa, 29 April 2025 di Ruang Binjai, Kampus Politeknik Nest. Kegiatan yang bertema “Meningkatkan Kepekaan Indera dalam Menilai Mutu Pangan” ini diikuti oleh mahasiswa Program Studi D3 Seni Kuliner, perwakilan desa wisata binaan Politeknik Nest, serta peserta dari kampus lain dengan latar belakang pariwisata dan pangan.

Pelatihan ini mengupas dua metode utama dalam penilaian makanan dan minuman, yaitu Triangle Test untuk membedakan sampel secara objektif dan Rating Hedonic Test untuk mengukur tingkat kesukaan konsumen terhadap suatu produk. Dua narasumber yang membawakan materi adalah Annisa Noor Rachmawati, S.T.Pn., M.Si. selaku Kaprodi D3 Seni Kuliner, serta Safira, S.P., M.P., Ketua LPPM Politeknik Nest.

Dalam pemaparannya, Annisa menekankan pentingnya kemampuan sensoris bagi para calon chef dan profesional kuliner. “Kepekaan terhadap rasa, aroma, dan tekstur bukan hanya sekadar bakat, tapi keterampilan yang bisa dilatih. Melalui pelatihan ini, mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan objektif dalam menilai mutu pangan secara ilmiah,” ungkapnya.

Safira menambahkan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari program pengabdian kampus terhadap masyarakat, khususnya desa wisata binaan. “Kami ingin desa wisata juga mampu meningkatkan kualitas kuliner lokal mereka dengan pendekatan yang lebih ilmiah dan terstandar, agar bisa bersaing secara lebih luas,” jelasnya.

Meskipun kegiatan berlangsung dengan lancar dan antusiasme tinggi dari peserta, terdapat kendala berupa ketidakhadiran tamu undangan dari beberapa SMK mitra karena bertepatan dengan jadwal ujian sekolah. Namun demikian, panitia menyatakan hal ini tidak mengurangi semangat penyelenggaraan kegiatan dan membuka peluang pelatihan serupa di waktu mendatang.

Peserta pelatihan memberikan respon yang sangat positif dan berharap pelatihan serupa dapat dilaksanakan kembali dengan materi lanjutan yang lebih mendalam. “Kami benar-benar merasakan manfaatnya. Sekarang kami lebih paham bagaimana menilai makanan secara objektif, bukan hanya berdasarkan selera pribadi,” ujar salah satu peserta dari desa wisata binaan.

Melalui kegiatan seperti Food Sensory Training, Politeknik Nest menegaskan posisinya sebagai institusi vokasi yang adaptif terhadap kebutuhan industri dan masyarakat, serta mendorong pembelajaran yang nyata dan kontekstual di dunia kuliner.

 

Bagikan Artikel:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kami Tetap Buka Selama Pandemi
Tetap Jalankan Prokes Demi Keamanan Bersama

Jam Operasional: 09.00WIB - 17.00WIB